grab the smartphone from the monitor screen

Latihan Soal Metode Persediaan

Contoh Soal

EOQ (Economic Order Quantity)
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 1.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 15,- /order. Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari.
Pertanyaan:
a.  Hitunglah EOQ
b.  Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
   pengadaan bahan tersebut
c.  Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
d.  Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan

e.  Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali) 

Rumus
Jawab


Quantity Discount





Contoh soal solusi awal dengan menggunakan metode sudut barat laut (Nort west corner rule),biaya terendah (Least cost rule) dan APPROXIMATION VOGEL



Ditanyakan
Tentukan total biaya transportasi dengan menentukan pemecehan masalah awal menggunakan
a. Metode sudut barat laut (Nort west corner rule)
b. Metode biaya terendah (Least cost rule)
c. Metode APPROXIMATION VOGEL

Penyelesaian
a. Metode sudut barat laut (Nort west corner rule)

Prosedur:
1. Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel kiri atas. Jika masih ada sisa kapasitas, alokasikan pada sel di bawahnya atau di kanannya sedemikian sehingga kapasitas baris atau kolom terpenuhi.
2. Ulangi langkah 1 hingga seluruh kapasitas pada baris atau kolom terpenuhi.

*Catatan: Solusi awal matriks transportasi disebut feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1 dimana m=jumlah baris, dan n=jumlah kolom. Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu ditambahkan sel dummy dengan alokasi sebanyak 0 pada sel kosong yang memiliki ongkos terkecil



Cek kelayakan
o Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
o Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
o m+n-1 = 3+3-1=5;
o Solusi awal tersebut feasible (layak) karena jumlah sel terisi = m+n-1

Total Cost =
(50x20) + (40x5) + (60x20) + (10x10) + (40x19) = 3260


b. Metode biaya terendah (Least cost rule)
Prosedur:
1. Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel yang memiliki ongkos terkecil. Jika terdapat lebih dari 1 sel dengan ongkos terkecil, pilih salah satu.
2. Ulangi langkah 1 hingga seluruh kapasitas pada baris atau kolom terpenuhi.

*Catatan: Solusi awal matriks transportasi disebut feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1 dimana m=jumlah baris, dan n=jumlah kolom. Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu ditambahkan sel dummy dengan alokasi sebanyak 0 pada sel yang kosong.



Cek kelayakan
o Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
o Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
o m+n-1 = 3+3-1=5;
o Solusi awal tersebut feasible (layak) karena jumlah sel terisi = m+n-1

Total Cost = 
(90x5) + (20x15) + (40x10) + (30x25) + (20x10) = 2100


c. Metode APPROXIMATION VOGEL
Prosedur:
1. Hitung nilai pinalti (selisih 2 ongkos terkecil) pada semua baris dann kolom.
2. Pilih nilai pinalti kolom/baris terbesar.
3. Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel dengan ongkos terkecil dari kolom/baris pinalti terbesar/terpilih.
4. Ulangi langkah 1 s.d. 3 hingga semua kapasitas baris/kolom terpenuhi.

*Catatan: Solusi awal matriks transportasi disebut feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1 dimana m=jumlah baris, dan n=jumlah kolom. Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu ditambahkan sel dummy dengan alokasi sebanyak 0 pada sel yang kosong. 



Cek kelayakan
o Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
o Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
o m+n-1 = 3+3-1=5;
o Solusi awal tersebut feasible (layak) karena jumlah sel terisi = m+n-1

Total Cost =
(60x5) + (30x8) + (50x15) + (10x10) + (50x10) = 1890

Contoh Soal Solusi Optimal Dengan Metode Batu Loncatan ( Stepping Stone ) dan Metode MODI (Modifield Distribution Method)


Ditanyakan
Tentukan total biaya dengan penelitian pemecahan masalah optimal (solusi optimal) menggunakan
A. Metode Batu Loncatan ( Stepping Stone )
B. Metode MODI (Modifield Distribution Method)

A.



Jakarta - Sukabumi = +8-19+10-5 = -6 (masih negatif)
Bekasi - Cirebon = +15-20+5-20 = -20 (negatif terbesar)
Bekasi - Sukabumi = +10-19+10-20 = -19 (masih negatif)
Tanggerang - Cirebon = +25-20+5-10 = 0   

Terlihat Bekasi - Cirebon masih bernilai negatif  dan memiliki negatif terbesar.sehingga akan dilakukan pergeseran sebagai berikut :





Jakarta - Cirebon = +20-5+20-15 = +20
Jakarta - Sukabumi = +8-19+10-5 = -6 (masih negatif)
Bekasi - Sukabumi = +10-19+10-20 = -19 (negatif terbesar)
Tanggerang - Cirebon = +25-15+20-10 = +20

Terlihat Bekasi - Sukabumi masih bernilai negatif  dan memiliki negatif terbesar.sehingga akan dilakukan pergeseran sebagai berikut :





Jakarta - Cirebon = +20-5+10-19+10-15 = +1
Jakarta - Sukabumi = +8-19+10-5 = -6 (negatif terbesar)
Bekasi - Bandung = +20-10+19-10 = +19
Tanggerang - Cirebon = +25-15+10-19 = +1





Jakarta - Cirebon = +20-8+10-15 = +7
Bekasi - Bandung = +20-5+8-10 = +13
Tanggerang - Cirebon = +25-15+10-8+5-10 = +7
Tanggerang - Sukabumi = +19-10+5-8 = +6

Cek kelayakan
 Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
 Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3; 
 m+n-1 = 3+3-1=5; 
 Tabel 4 feasible (layak) karena jumlah sel terisi = m+n-1

Total cost =
(60x5) + (30x8) + (50x15) + (10x10) + (50x10) = 1890

Karena tidak ada nilai opportunity cost yang negatif, maka Tabel sudah optimal dengan total cost 1890

B.

Proses pengujian nilai indeks pada masing masing baris dan kolom

a)      Jakarta indeksnya 0, Rumus Ri +Kj =Cij 
      
      b)     Nilai indeks Bandung  dengan  bantuan Jakarta  0
      R1 + k2 = Ci,2
      0 + K2 = 5
      K2 = 5 ---nilai indeks Bandung

c)     Nilai indeks Sukabumi dengan Jakarta = 0
      R1 + k3 = Ci,3
      0 + K3 = 8
      K3 = 8 - 0
      K3 = 8 ---nilai indeks Sukabumi

d)      Nilai indeks bekasi dengan bantuan Sukabumi = 8
      R2 + k3 = Ci,3
      R2 + 8 = 10
      R2 = 10 - 8
      R2 = 2 ---nilai indeks Bekasi

e)   Nilai indeks Tanggerang dengan bantuan bandung = 5
      R3 + K2 =C3,2
      R3 + 5 = 10
      R3 = 10 – 5
      R3 = 5 ---nilai indeks Tanggerang

f)      R2 + k1 = Ci,3
      2 + K1 = 15
      K1 = 15 - 2

      K1 = 13 ---nilai indeks Cirebon


Sel – sel yang kosong
Jakarta – Sukabumi = 8 – 8 – 0 = 0
Bekasi – Cirebon = 15 – 2 – 13 = 0
Bekasi  - Sukabumi = 10 – 2 – 10  = 0
Tanggerang – Bekasi  = 25 – 5 – 13 = 7


Kesimpulan
Karna dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negative (penghemat biaya).maka proses eksekusi telai selesai,alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut metode biaya terendah  (Least cost) yang diuji dengan metode MODI dan biaya transfortasinya adalah :


Metode Agile Software Development












1.Agile Software Development / Agile methods Agile methods
adalah salah satu dari beberapa metode yang digunakan dalam pengembangan sooftware. Agile method adalah jenis pegembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.

Agile Method juga dapat diartikan sekelompok metodologi pengembangan software yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan system jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Metode ini jg merupakan membuang beberapa tahapan yang tidak mempunyai nilai/value dan menekankan pada pengembangan sederhana dan iterative/berulang. Beberapa jenis Agile SDLC antara lain Extreme Programming, Kanban, Scrum, DSDM, FDD, OpenUP, dll.

2.Prinsip Agile Software Development
Agile Software Development juga melihat pentingnya komunikasi antara anggota tim, antara orang-orang teknis dan businessmen, antara developer dan managernya. Ciri lain adalah klien menjadi bagian dari tim pembangun software. Ciri-ciri ini didukung oleh 12 prinsip yang ditetapkan oleh Agile Alliance. Menurut Agile Alliance, 12 prinsip ini adalah bagi mereka yang ingin berhasil dalam penerapan Agile Software Development:
1. Kepuasan klien adalah prioritas utama dengan menghasilkan produk lebih awal dan terus menerus. 2. Menerima perubahan kebutuhan, sekalipun diakhir pengembangan.
3. Penyerahan hasil/software dalam hitungan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan.
4. Pihak bisnis dan pengembang harus bekerja sama setiap hari selama pengembangan berjalan.
5. Membangun proyek dilingkungan orang-orang yang bermotivasi tinggi yang bekerja dalam lingkungan yang mendukung dan yang dipercaya untuk dapat menyelesaikan proyek.
6. Komunikasi dengan berhadapan langsung adalah komunikasi yang efektif dan efisien
7. Software yang berfungsi adalah ukuran utama dari kemajuan proyek
8. Dukungan yang stabil dari sponsor, pembangun, dan pengguna diperlukan untuk menjaga perkembangan yang berkesinambungan
9. Perhatian kepada kehebatan teknis dan desain yang bagus meningkatkan sifat agile
10. Kesederhanaan penting
11. Arsitektur, kebutuhan dan desain yang bagus muncuk dari tim yang mengatur dirinya sendiri
12. Secara periodik tim evaluasi diri dan mencari cara untuk lebih efektif dan segera melakukannya. Dua belas prinsip tersebut menjadi suatu dasar bagi model-model proses yang punya sifat agile. Dengan prinsip-prinsip tersebur Agile Process Model berusaha untuk menyiasati 3 asumsi penting tentang proyek software pada umumnya:
1. Kebutuhan software sulit diprediksi dari awal dan selalu akan berubah. Selain itu, prioritas klien juga sering berubah seiring berjalannya proyek.
2. Desain dan pembangunan sering tumpang tindih. Sulit diperkirakan seberapa jauh desain yang diperlukan sebelum pembangunan.
3. Analisis, desain, pembangunan dan testing tidak dapat diperkirakan seperti yang diinginkan. 

Kelebihan

Beberapa kelebihan dari agile diantaranya[8] :
  • 82% Menambah produktivitas tim.
  • 77% Menambah kualitas perangkat lunak.
  • 78% Menambah kepuasan klien.
  • 37% Menghemat biaya.

Kekurangan

Sedangkan kekurangan dari agile antara lain :
  • Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
  • Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
  • Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.

3.Metode Kerja Agile
Dalam proses pengembangan agile, jika suatu proyek pengembangan software dikerjakan dengan menggunakan metode Agile, maka selama waktu pengerjaannya akan selalu dijumpai proses pengembangan yang dilakukan berulang. Setiap perulangan (iterasi) meliputi berbagai kegiatan yang wajib dilakukan dalam proyek pengembangan software itu sendiri yaitu :
1. Perencanaan
2. Requirements Analysis : Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistemanalis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagaidata yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
3. Desain : Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail(algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
4. Coding : Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yangbisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem.Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.
5. Testing :adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki
6. Dokumentasi

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Agile_Development_Methods

Metode Synchronize & Stabilize












Model Synchronize and Stabilize
mendefinisikan sebuah pendekatan menyeluruh untuk mengembangkan dan mengelola sistem perangkat lunak skala besar.

Model Synchronize and Stabilize adalah metodologi Pengembangan Sistem Life Cycle di mana tim bekerja secara bersamaan pada modul aplikasi individu. Mereka sering melakukan sinkronisasi kode mereka dengan tim lain, dan debug atau "menstabilkan" kode mereka secara teratur sepanjang proses pembangunan. Fitur khusus dari model ini adalah bahwa spesifikasi lengkap hanya ketika produk siap. Model ini telah digunakan secara luas oleh banyak organisasi pengembangan produk yang inovatif.

Keuntungan Model Synchronize and Stabilize
- Pendekatan pembangunan sistem periodik membuka jalan untuk menguji perangkat lunak untuk kedua fungsionalitas dan kinerja.
- Pemantauan proyek akan mudah karena ada tonggak menengah.
- Masalah integrasi yang dihadapi dalam proyek-proyek besar menggunakan model lainnya dieliminasi dalam model ini.
- Karena rilis menengah, produk dapat dibuat kaya fitur dengan memasukkan umpan balik yang diperlukan.

 Kekurangan Model Synchronize and Stabilize
- Sebuah tim pengujian independen paralel perlu berada di tempat.
- Dokumen spesifikasi rinci akan tersedia hanya pada saat rilis.
- Sistem Periodik membangun meminta proses ketat untuk didefinisikan untuk integrasi berbagai modul.

Pada akhirnya, setiap hari dilakukan proses sinkronisasi, yaitu menggabungkan bagian-bagian yang terpisah tersebut kemudian ditesting. Proses stabilisasi dilakukan pada akhir pembangunan setiap bagian. Kesalahan yang terjadi akan diperbaiki, dan tidak akan ada perubahan spesifikasi.


Sumber


 

Metode Rapid Prototyping












1.Rapid Prototyping
Adalah merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.

Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untuk membuat model berskala (prototipe) dari mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD) tiga dimensi. Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadi benda tiga dimensi asli yang mempunyai volume. Selain itu produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part tertentu. Metode RP pertama ditemukan pada tahun 1986 di California, USA yaitu dengan metode Stereolithography. Setelah penemuan metode tersebut berkembanglah berbagai metode lainnya yang memungkinkan pembuatan prototipe dapat dilakukan secara cepat.

2.Sejarah Rapid Prototyping
Pada akhir 1960-an, banyak peralatan mesin yang dikendalikan oleh komputer mulai muncul di pabrik-pabrik sebagai inovasi terbaru dalam pembuatan efisien dibagian mekanis. Alat ini mampu menyelesaikan tugas-tugas msejaranufaktur dengan akurasi yang lebih besar dan konsistensi daripada yang dapat dicapai secara manual, tetapi mereka harus diprogram setiap kali bagian baru perlu dibangun.
Sejalan dengan itu di University of Rochester profesor teknik Herbert Voelcker mengembangkan teori matematika dan algoritma awal yang membentuk dasar untuk program komputer yang bagian-bagian mesin desain termasuk bagaimana menentukan permukaan bagian dalam tiga-dimensi. Voelcker sangat tertarik dalam mengotomatisasi proses yang akan mengambil data dari program-program komputer untuk program komputer yang dikendalikan alat-alat baru mesin. Banyak pekerjaan yang menjadi Voelcker standar operasional sepanjang tahun 1970-an dalam hal bagaimana bagian-bagian mekanik dirancang. Pekerjaan ini akhirnya mengarah pada pengembangan Computer Aided Design (CAD) program perangkat lunak seperti yang dikenal saat ini.

a.Kelebihan Rapid Prototyping :
1. Kelebihan Mengurangi waktu pengembangan produk.
2. Meminimalisasi perubahan-perubahan mendasar.
3. Meningkatkan efektifitas komunikasi di lingkungan industri atau dengan konsumen.
4. Memperpanjang jangka pakai produk, misalnya dengan menambahkan beberapa komponen fitur atau mengurangi fitur-fitur yang tidak diperlukan dalam desain.

b.Kekurangan Rapid Protoyping :
1. Memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala besar.
2. Resiko teknis yang tinggi.
3. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi.
4. Memerlukan kerja keras dalam pengembangan.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Rapid_application_development
http://hadimaryadi.wordpress.com/2010/09/21/pengenalan-rapid-prototyping
http://markusadiwarso.blogspot.co.id/2013/12/pengenalan-rapid-prototyping.html